Mei 17, 2008

Cerita Motivasi

1. Pelajaran Penting ke-1
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor
memberikan quiz
mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak
semua kuliah-kuliahnya,
saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai
pada soal yang
terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama
depan wanita yang
menjadi petugas pembersih sekolah?

Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering
melihat perempuan ini.
Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi
bagaimana saya tahu
nama depannya... ?

Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja
dengan jawaban soal
terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan
bertanya pada Profesor
itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau
tidak. "Tentu Saja Dihitung
!!" kata si Profesor.

"Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak
orang. Semuanya penting
!!! Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun
itu cuma dengan
sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu
ingat pelajaran itu.

Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih
sekolah adalah "Dorothy".


2. Pelajaran Penting ke-2 - Penumpang yang Kehujanan
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang
wanita negro rapi yang
sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol
Alabama. Ia nampak mencoba
bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir
seperti badai. Mobilnya
kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat
ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan
setiap mobil yang lewat.

Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule,
dia berhenti untuk
menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham
akan konflik etnis
tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.

Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat
hingga suatu tempat, untuk
mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini
taksi. Walaupun terlihat
sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang
alamat si pemuda itu,
menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si
pemuda.

7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule
ini diketuk seseorang.
Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman
sebuah televisi set
besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim ke rumahnya.

Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang
isinya adalah :

"Terima kasih nak, karena membantuku di jalan tol
malam itu. Hujan tidak
hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung
saja anda datang dan
menolong saya.Karena pertolongan anda, saya masih
sempat untuk hadir disisi
suamiku yang sedang sekarat..hingga wafatnya.

Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak
mementingkan dirimu
pada saat itu"

- Tertanda Ny. Nat King Cole -
*) Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro
tenar thn. 60-an di USA



3. Pelajaran penting ke-3 - Selalulah perhatikan dan
ingat, pada semua yang
anda layani.

Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih
murah, seorang anak
laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel,
& duduk di meja.
Seorang pelayan wanita menghampiri & memberikan air
putih dihadapannya. Anak
ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice
cream sundae?" katanya.
"50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian
mengeluarkan isi sakunya &
menghitung serta mempelajari koin-koin di
kantongnya.... "Wah... Kalau ice
cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi
kali ini orang-orang
yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak.., dan
pelayan ini mulai
tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil
uring-uringan.

Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi
koin-koin yang tadi
dikantongnya. "Bu... saya pesan yang ice cream biasa
saja ya..." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut,
meletakkan kertas kuitansi
di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini
kemudian makan
ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.

Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk
membersihkan meja si anak kecil
tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun
disamping piring kecilnya
yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen & 5 buah koin
1-sen.

Anda bisa lihat...anak kecil ini tidak bisa pesan
Ice-cream Sundae, karena
tidak memiliki cukup uang untuk memberi sang pelayan
uang tip yang "layak"
...



4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang
menempatkan sebuah batu
besar di tengah jalan. Raja tersebut kemudian
bersembunyi, untuk melihat
apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang
terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk
berjalan melingkari
batu besar tersebut.

Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang
Raja, karena tidak
membersihkan jalan dari rintangan. Tetapi tidak ada
satupun yang mau
melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.

Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong
banyak sekali sayur
mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian
meletakkan dahulu bebannya,
dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan.
Setelah banyak mendorong
dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu
besar itu. Ketika si
petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata
ditempat batu tadi ada
kantung yg berisi banyak uang emas dan surat Raja.
Surat yang mengatakan
bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau
menyingkirkan batu tersebut dari
jalan.

Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita
tidak pernah bisa
mengerti. Bahwa dalam setiap rintangan, tersembunyi
kesempatan yg bisa
dipakai untuk memperbaiki hidup kita.



5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang
bekerja di sebuah
rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis
kecil yang bernama Liz,
seorang penderita satu penyakit serius yang sangat
jarang. Kesempatan
sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil
yang berumur 5 tahun,
yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama.

Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk
penyakit itu. Dokter
kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal
tersebut ke anak kecil
ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya
kepada kakak
perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu
sebentar, sebelum
mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya
akan melakukan hal
tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".
Mengikuti proses
tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat
tidur, disamping kakaknya.
Wajah kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai
pucat dan senyumnya
menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan
bertanya dalam suara yang
bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati
dokter...?"

Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa,
bahwa ia harus
menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa
kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah
segalanya.... ?


Tidak ada komentar: