September 22, 2010

Cara mudah memahami definisi Marketing

ISTILAH DALAM DUNIA MARKETING

Sejumlah mahasiswa bertanya pada dosennya. Agar lebih mudah dipahami ia menjelaskannya dengan sejumlah analogi:

1. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, "Saya orang kaya. Nikah sama saya yuk!" Itu namanya Direct Marketing.

2. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Salah satu temanmu menghampirinya. Sambil menunjuk ke arah kamu, temanmu itu berkata, "Dia orang kaya, nikah sama dia, ya!" Itu namanya Advertising.

3. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, lalu minta nomor HP. Esok harinya kamu telepon dia dan langsung bilang, "Saya orang kaya. Nikah sama saya yuk!" Itu namanya Telemarketing.

4. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu merapikan diri, lalu menuangkan minuman buat dia, dan membukakan pintu buat dia. Sambil mengantarnya pulang, kamu bilang, "By the way, saya orang kaya nih. Nikah sama saya yuk!" Itu namanya Public Relations.

5. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Dia menghampiri kamu dan berkata, "Kamu orang kaya,kan? Nikah sama saya, yuk!' Itu namanya Brand Recognition.

6. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, "Saya orang kaya. Nikah sama saya yuk!", tapi dia malah menampar kamu. Itu namanya Customer Feedback.

7. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, "Saya orang kaya. Nikah sama saya yuk!", terus dia memperkenalkan kamu ke suaminya. Itu namanya Demand and Supply Gap.

8. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang apa-apa, ada pria lain datang dan langsung berkata, "Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!' Lalu sang gadis pergi dengan pria tersebut. Itu namanya Losing Market Share.

9. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang,"Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!'.... tiba-tiba istri kamu nongol! Itu namanya Barrier to new market entry :D :D :D
(Sumber : Broadcast Groups BB)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

September 09, 2010

Strategi Perang Sun Zi

Pertama-tama saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan "Selamat merayakan kemenangan, setelah 1 bulan penuh memerangi ke-AKU-an, melatih kepekaan, meningkatkan Iman dan kesadaran diri menuju pribadi yang lebih tinggi, Semoga setelah mengikuti workshop kehidupan ini, hikmahnya dapat teraplikasi dalam kehidupan ". Segala salah dan hilaf atas perbuatan, perkataan, dan pikiran mohon dimaafkan.

Rekan-rekan sekalian, Sinergi telah memberikan wujud nyata pada hasil. Rendah hatinya para pemimpin kita telah mengangkat semangat juang team, kita patut berbahagia telah dipilihkan pemimpin yang terus mengembangkan diri sehingga telah memberikan wujud nyata dalam kehidupan kita masing-masing.
Lingkaran-lingkaran besar yang dibangun dari lingkaran-lingkaran kecil yang berada pada satu poros akan menghasilkan lingkaran besar yang sangat kuat karena didorong oleh lapisan-lapisan lingkaran yang lebih kecil sehingga tidak mudah untuk dihancurkan/digembosi karena dilindungi oleh lapisan luar/terbesar yang amat sangat kokoh yang menaungi sampai lapisan terdalamnya.

Lapisan-lapisan bagian dalam adalah kita pemimpin-pemimpin bagian/bidang sementara lapisan terluar/terbesar adalah lembaga dan top leader. Sebagai lapisan dalam, maka kita memiliki peran penting untuk memperkuat lapisan terluar/terbesar agar lapisan terluar/terbesar mampu/kuat melindungi sampai lapisan terdalam, tentunya masing-masing kita harus memahami hakekat fungsi dan peran masing-masing.

Dalam buku Pesan Rahasia Sun Zi "Strategi perang Sun Zi" salah satu bagiannya menyebutkan "Tanggung jawab terbesar seorang Jendral adalah mempelajari dan memeriksa sifat dataran secara menyeluruh" yang dapat diinterfrestasikan "Tanggungjawab terbesar kita adalah mempelajari dan memahami lingkungan kerja kita dan memeriksa syarat-syarat kesuksesan masing-masing bidang yang menjadi tanggungjawab kita"

Rekan-rekan sekalian, apapun jabatan, bidang, tugas dan tanggungjawab kita, saya rasa kita bisa sepakati bahwa targetnya adalah SUKSES menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawab bidang tsb, dan sebagai insan yang beriman tentu target keberadaan kita pada bidang tersebut akan mampu meningkatkan potensi terbaik bidang tersebut sebagaimana fitrah kita untuk memberikan nilai tambah dimanapun kita berada untuk menjadi golongan orang-orang yang beruntung.

Mari kita rumuskan apa saja yang menjadi tanggungjawab kita, rumuskan apa saja indikator keberhasilannya lalu berusahalah untuk mencapainya bahkan melampauinya.

Kita tidak akan pernah menjadi lingkaran yang lebih besar atau masuk pada lingkaran yang lebih besar, jika kita tidak berusaha menjadi/memberi yang terbaik pada lingkaran dimana kita berada saat ini. Sukses besar dibangun dari sukses kecil yang telah menjadi habbit

Salam
Made Sumiarta
Prema Ananda | AKMI Baturaja
http://premaananda.co.cc
http://blog.akmi-baturaja.ac.id/made

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Agustus 29, 2010

Made Sumiarta invites you to join Pinwall



Hello!
Made thinks that you might be interested in downloading Pinwall, the new mobile social network application for BlackBerry(R) users.

Where can I get Pinwall?
Here: http://getpinwall.com

Best regards,
The Pinwall Team
http://getpinwall.com

____________________________________

Like this service? Give us a hand by donating $5 USD:
http://getpinwall.com/donations


Follow us on Twitter:
http://twitter.com/pinwall


Like this application? Also try Pinvote:
http://pinvote.com

Agustus 25, 2010

Wahai Istri-Istri

WAHAI ISTRI ISTRI
Produk Inovatif

Tergelitik juga melihat Dedy Corbuzier mengubah penampilannya yang sudah dikenal publik selama bertahun tahun dengan penampilan baru yang baru saja di declare beberapa hari lalu.

Jika dulu publik mengenal dia tampil dengan polesan warna hitam disekeliling bola matanya, sekarang warna hitam itu dihilangkan. Meski goresan alis matanya tetap tajam.

Jika dulu ada rambut ala ksatria mongol, sekarang gundul klimis. Tulang pipinya dengar dengar sengaja dioperasi biar kelihatan lebih tyrus.

Dedy sangat memahami ilmu marketing. Publik bisa bosan jika dia terus tampil dengan dandanan seperti itu. Oleh karena itulah dia mengubah kemasannya, mengubah konteksnya, meski konten nya tidak berubah.

Dedy tetaplah memposisikan dirinya seorang MENTALIST. Dedy tak akan ikut ikutan Linbad yang menggigit balok kayu dengan giginya. Atau menarik truck dengan rambutnya. Bukan karena Dedy tak punya rambut, tapi karena positioning dia sebagai Mentalist. Dedy hanya mengubah penampilan luarnya saja.

Nah, dalam ilmu marketing sebuah produk yang sudah memasuki phase MATURITY (kedewasaan), sebelum jatuh ke phase DECLINE, sudah sewajarnya melakukan sebuah strategi yang dinamai PRODUK INOVATIF. Yaitu memunculkan sebuah produk baru yang berbeda dengan produk lamanya. Perubahan terkadang sangat sedikit, bisa juga agak ekstrem atau ekstrem sekali.

Yang jelas, pelajaran berharga dari kasus Dedy Corbuzier adalah bahwa sebelum terjadi decline (penurunan), sebelum konsumen meninggalkan kita dan berpaling pada produk lain, sebelum konsumen bosan dengan produk yang itu-itu saja, berubahlah .. Munculkan PRODUK INOVATIF.

Wahai istri-istri ... Saatnya ubah gaya rambut anda, cara berbusana anda, cara mengekspresikan rasa sayang anda, bau parfum anda, sebelum ...?? Sebelum kedahuluan Dedy Corbuzier, hehehe ...
(Ari Wibowo "Jin Properti")
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Agustus 13, 2010

Logo Baru Prema Ananda

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Juli 20, 2010

Ingin ku memeluk gunung apa daya istriku sedang pergi

Pemahaman saya : Organisasi layaknya seperti satu rangkaian tubuh yang masing-masing bagian diberi nama dan fungsinya, Pikiran kita adalah kendalinya, dan hati kita adalah penyeimbangnya agar apa yang dipikirkan/diputuskan oleh pikiran menjadi lebih layak atau dapat diterima oleh organ tubuh yang lain juga oleh orang lain, pikiran membuat kita tampil lebih gagah dengan kejeniusannya hati membuat kita tampil lebih elegan/berwibawa , dihargai dan dikenang dengan kebijaksanaannya, maka ketika kita mampu memadukan antara pikiran dan hati kita akan menjadi pemimpin yang legendaris, dikenang selamanya.
Ketika ada gangguan ke syaraf otak atau otak telah teninfeksi oleh sesuatu, maka akan terjadi Bad Communication yang menyebabkan organ-organ tubuh menjadi binggung, jika tidak ada usaha perbaikan, maka terjadilah kelumpuhan total (Stroke) yang menimbulkan disharmoni.

Dalam kehidupan organisasi kita sering sekali lupa betapa pentingnya peran kita masing-masing dalam menciptakan keharmonisan, kita lebih suka mencari sesuatu diluar diri kita, kita sering sekali lupa bahwa keharmonisan tercipta karena kita, karena kita yang menciptakan, keharmonisan bukan pemberian dari pihak lain. Terkadang kita juga lupa bahwa sikap reaktif kita akan kembali menghantam kita, bahwa Personal Brand Image dibangun dari Pikiran, sikap dan tindakan kita kepada orang lain. "Bawahan saya tu orangnya pelit banget, kikir, medit, Bodo, masak gitu aja gak bisa", dari sudut pandang kita, kita merasa gagah menceritakan pada orang lain, apakah demikian pandangan orang lain? Ho...ooo, kalau kata saya "ini pemimpin tidak memahami posisinya sebagai pemimpin, dia tidak tahu bahwa dia telah mencoreng namanya sendiri dengan menunjukan ketidakmampuannya memimpin, masak memimpin gitu aja gak bisa? Hahahh..... Gimana dong, ternyata penilaian orang beda ya, " MAKSUD HATI MEMELUK GUNUNG, APA DAYA ISTRIKU SEDANG PERGI" Gak nyambung blasss, sama gak nyambungnya dengan sikap pemimpin diatas, maunya kelihatan hebat dengan waton JEPLAK e malah...... Kena sendiri.

Kadang kita merasa sebagai pemimpin yang hebat, pintar, disegani, ditakuti, sudah berkerja keras, sudah memberikan segala-galanya, sudah belajar sana-sini, sudah menguasai teori ini teori itu, sehingga jika terjadi miss, kita tidak mau disalahkan, kita berusaha mencari kesalahan orang lain walau dengan hal-hal yang sangat tidak rasional..... 1 hal, sangat mudah menilai apakah kita pemimpin yang hebat, lihatlah sebesar apa organisasi yang kita pimpin? Apa perkembangan organisasi ketika kita jadi pemimpinnya? Apa nilai tambah yang kita hasilkan dari kepemimpinan kita? Temukan hal itu, jangan sampai kita kecele, sudah OMBES (omong besar) ternyata ketika dinilai tidak ada perkembangan organisasi yang kita pimpin.

Kerap kita temukan ada seseorang begitu hebat ketika memimpin perusahaan besar, namun gagal total ketika memimpin perusahaan kecil. Begitu hebat ketika memimpin perusahaan kecil namun gagal total ketika memimpin Perusahaan besar. Begitu hebat ketika berkerja diperusahaan lain, namun bangkrut ketika memimpin Perusahaan sendiri, menjadi pemimpin yang sangat hebat diluaran sana, namun bahkan gagal memimpin rumahtangganya.
Sering kali kita tidak menyadari bahwa mengemudikan bus dan mini bus berbeda perlakuannya, berbeda saat berbelok, berbeda saat mendahului, berbeda saat berhenti, berbeda saat parkir. Saat mengemudi mini bus kita adalah sopir sekaligus kondektur dan pada saat kita mengemudi bus kita hanya sebagai sopir yang dilengkapi dengan kondektur yang bisa kita perintah. Menjadi pemimpin diperusahaan besar tidak perlu sampai ke Teknis, namun memimpin perusahaan kecil kita juga harus menguasai teknis.

Sebagai pemimpin Jangan terjebak ikut menyalahkan system, manajemen, strategi, kesejahteraan karena itu adalah bagian kita, menjadi tugas kita, menjadi kewajiban kita. Jika kita ikut terjebak, Lalu apa kerja kita sebagai pemimpin...? Apakah kita pemimpin yang amanah? Apakah kita pemimpin yang bertanggungjawab?
Jika kita adalah pemimpin, belajar jadi pemimpin, berkeinginan jadi pemimpin, MARI BELAJAR PROAKTIF


Salam
Made Sumiarta
(Prema Ananda | AKMI Baturaja)
YM. : made_mg
Pin BB. : 2571CD16
mobile : 08156 80 3709
0819 3177 3299
0813 90 13 8484
Phone. : +62 274 558126
email. : made@akmi-baturaja.ac.Id
madeprema@gmail.com
madeprema@yahoo.co.id
http://www.premaananda.co.cc
http://www.prema-ananda.co.cc
http://www.akmi-baturaja.ac.id
http://www.ogan.co.cc
http://www.hipmikindo.co.cc
http://www.iksjogja.co.cc
facebook : http://www.facebook/made.sumiarta

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Juli 09, 2010

Siapa Aku

Pada suatu sore saya berkesempatan ngobrol-ngobrol santai bersama saudara dan istri saya. Setelah ngobrol ngalor ngidul, saudara saya bertanya "Kenapa ya, setiap saya ketemu dengan orang itu ada rasa tidak nyaman, bawaannya pengen marah aja, hawanya panas". Lalu saya ambil timun yang ada didekat kami "ini apa namanya?, serempak menjawab TIMUN" Kenapa namanya timun? "Yaaaaa, emang dari dulu namanya TIMUN" Misalnya orang yang pertama kali menemukan ini memberi nama Singkong, kira-kira ini sekarang namanya apa? "Ya singkong lah...." Lalu saya menunjuk hidung saya Ini apa Namanya? "HIDUNGGG....." Seandainya dari dulu ini diberi nama mulut, kira-kira sekarang apa namanya? "Ya, MULUT Lah....". Jadi apa kesimpulannya? Bahwa segala sesuatu itu menjadi dikenal dengan nama tertentu karena ada yang memberi nama/label dan diperkenalkan secara terus menerus sehingga akhirnya banyak orang ikut/menyetujui nama tersebut.

Lalu apa penjelasan dari pertanyaan diatas? Kita mengenal pikiran sadar (Consius) dan pikiran bawah sadar (sub consius), pikiran sadar dapat membedakan baik dan buruk dapat menerima dan menolak, namun pikiran bawah sadar atau beberapa orang menyebutnya alam bawah sadar tidak dapat membedakan baik dan buruk, ia menerima semua yang kita sampaikan/masukan, ia seperti harddisk dalam sebuah komputer, harddisk menerima semua program/data yang kita masukan tanpa membedakan program apa yang kita masukan. Ketika kita selalu mengatakan orang itu jahat, sombong, angkuh, kita tidak suka dengan orang itu, kita benci, maka pikiran bawah sadar akan mencatatnya/memasukannya sebagai program dan setiap saat jika kita ketemu orang itu, maka pikiran bawah sadar akan memberikan warrning pada pikiran sadar dan seluruh organ kita sehingga seluruh pikiran dan organ kita bereaksi mengambil sikap masing-masing, sehingga secara total akan membentuk sikap tertentu dan tentunya sikap kita ini akan terlihat oleh orang tersebut sehingga akan mendapat tanggapan yang juga kurang lebih sama (tidak baik), ketika orang tersebut bereaksi tidak baik, maka pikiran sadar kita dan seluruh organ kita sepakat dengan warrning pikiran bawah sadar kita bahwa orang tersebut tidak baik, demikian seterusnya sehingga tidak akan pernah menjadi baik. Lalu bagaimana solusinya? Dari uraian diatas, maka pertama yang harus kita lakukan adalah merubah labelnya atau merename nama yang sudah kita catatkan pada pikiran bawah sadar tadi, sehingga bila kita ketemu dengan orang tersebut, maka pikiran bawah sadar akan memberikan informasi yang berbeda atau informasi yang positif tentang orang tersebut, sehingga pikiran sadar kita dan seluruh organ kita akan bereaksi secara positif, menunjukan sikap positif, sikap bersahabat, dan secara perlahan akan merubah dia dari sikap kita yang terlihat padanya.

Demikian halnya dengan diri kita, ketika kita selalu mengatakan bahwa kita tidak bisa, tidak mampu,pikiran bawah sadar kita akan mencatat/memprogram/memberi label, maka ketika kita menginginkan sesuatu itu atau orang lain meminta kita melakukan sesuatu, program pikiran bawah sadar kita akan aktif dan menginformasikan kepada pikiran dan seluruh organ kita bahwa kita tidak mampu/tidak bisa dan seketika itu juga pikiran dan seluruh organ kita berhenti berusaha. So... Mulailah menggunakan kata-kata positif, buatlah/masukanlah program-program positif untuk diri dan kehidupan Anda, karena setiap orang memiliki potensi yang sama, setiap orang memiliki hak yang sama untuk sukses dan bahagia.

Semoga Bermanfaat......

Salam
Made Sumiarta
(Prema Ananda | AKMI Baturaja)
YM. : made_mg
Pin BB. : 2571CD16
mobile : 08156 80 3709
0819 3177 3299
0813 90 13 8484
Phone. : +62 274 558126
email. : made@akmi-baturaja.ac.Id
madeprema@gmail.com
madeprema@yahoo.co.id
http://www.premaananda.co.cc
http://www.prema-ananda.co.cc
http://www.akmi-baturaja.ac.id
http://www.ogan.co.cc
http://www.hipmikindo.co.cc
http://www.iksjogja.co.cc
facebook : http://www.facebook/made.sumiarta

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Juli 03, 2010

Sekmentasi & Target

GOYANGAN INDAH

Saat pertama kali INUL DARASTITA ngetop dengan goyang pantatnya yang sensual dan erotis itu, media heboh dan kemudian muncul istilah 'goyang ngebor'. Entah itu istilah dari media atau istilah yang diperkenalkan sendiri oleh Inul, saya kurang tahu.Tapi jika kemudian Dewi Persik dan Anisa Bahar juga memperkenalkan joget yang tetap berporos pada keindahan goyangan alias joget sebagai selling pointnya, pastilah mereka takut dianggap mengekor atau meniru niru Inul. Mereka pasti tak rela dijuluki 'goyang ngebor imitasi' atau mungkin 'goyang ngebor duplikasi'.Karena itulah mereka kemudian menamai sendiri goyangan tersebut, yaitu 'goyang gergaji' ala Dewi Persik, dan 'goyang patah patah' ala Anisa Bahar. Itu adalah POSITIONING. Mereka tak ingin semua orang bebas mengambil persepsinya masing-masing, dan menamai jenis goyangan mereka seenak udelnya, hehe ...Jadi Dewi Persik merasa perlu memunculkan istilah 'goyang gergaji' dan kemudian mengkomunikasikan serta mempublikasikan ke masyarakat, supaya masyarakat tahu bahwa jenis goyangannya beda dan memiliki nama serta keindahan tersendiri. Dewi Persik menentukan POSITIONINGnya sendiri. By : Ari Wibowo


Salam
Made Sumiarta
(Prema Ananda | AKMI Baturaja)
YM. : made_mg
Pin BB. : 2571CD16
mobile : 08156 80 3709
0819 3177 3299
0813 90 13 8484
Phone. : +62 274 558126
email. : made@akmi-baturaja.ac.Id
madeprema@gmail.com
madeprema@yahoo.co.id
http://www.premaananda.co.cc
http://www.prema-ananda.co.cc
http://www.akmi-baturaja.ac.id
http://www.ogan.co.cc
http://www.hipmikindo.co.cc
http://www.iksjogja.co.cc
facebook : http://www.facebook/made.sumiarta

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sekmentasi & Target

 MERAH GENIT

Jika ada seorang eksekutif senior usia 62 thn (misalnya bernama pak ANDO), yang memiliki perusahaan besar mau membeli mobil baru , diantara 2 pilihan mobil dibawah ini, mana yang akan dia pilih??1. Merceder Benz hitam2. BMW merah metalic Saya yakin anda cenderung menebak eksekutif senior tersebut memilih Mercedez Benz. Padahal keduanya adalah sama sama mobil mewah yang harganya diatas 500 juta.Kenapa? Karena anda tahu mobil Mercedez warna hitam menampilkan kesan elegan dan prestige. Tampilan pribadi yang mapan dan matang.Kecil kemungkinannya pak Ando mau memilih mobil BMW merah, karena dia merasa mobil itu gayanya dan seleranya terlalu muda untuk dia yang sudah berusia 62 tahun. Apalagi warnanya merah menyala begitu, dia takut dibilang 'genit'. BMW (apalagi warna merah) cocoknya untuk pribadi dinamis yang eksklusif.

Jika saya adalah sales managernya mobil BMW, saya bisa mengatakan; Pak Ando sebenarnya masuk SEGMENTASI konsumen yang disasar oleh mobil BMW. Karena level sosial dan tingkat penghasilan dia masuk segmen kelas atas.Tapi pak Ando bukan TARGET yang disasar oleh mobil BMW. Karena mobil BMW lebih menyasar ke target pribadi kelas atas yang usianya lebih muda ketimbang pak Ando. BMW menyasar pribadi pribadi mapan berpenghasilan tinggi, tapi karakter dinamis dan sportifnya masih kental karena memang usianya yang belum terlalu tua. Tak heran BMW berani merilis mobil warna biru menyala atau merah menyala.

______________
Pelajaran apa yang kita petik dari uraian diatas??? SEGMENTASI dan TARGETING adalah berbeda. By : Ari Wibowo

Salam
Made Sumiarta
(Prema Ananda | AKMI Baturaja)
YM. : made_mg
Pin BB. : 2571CD16
mobile : 08156 80 3709
0819 3177 3299
0813 90 13 8484
Phone. : +62 274 558126
email. : made@akmi-baturaja.ac.Id
madeprema@gmail.com
madeprema@yahoo.co.id
http://www.premaananda.co.cc
http://www.prema-ananda.co.cc
http://www.akmi-baturaja.ac.id
http://www.ogan.co.cc
http://www.hipmikindo.co.cc
http://www.iksjogja.co.cc
facebook : http://www.facebook/made.sumiarta

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Juni 28, 2010

Darimana perubahan dimulai

Mengulang cerita yang pernah saya posting, yang saya sudah lupa sumbernya, namun masih membekas dibenak saya (mungkin ada yang tahu sumber dan ceritanya lebih detail?) :

Dahulu ada seorang anak yang pada saat Dia kanak-kanak memiliki cita-cita ingin merubah Dunia. Seiring dg perjalanan waktu menginjak remaja apa yang di cita-citakannya belum mengarah kepada apa yang di cita-citakannya, maka dia menurunkan cita-citannya "nanti pada saat dewasa saya ingin merubah Negaraku". Dan pada saat dewasa cita-cita ini pun belum menunjukan ke arah pencapaian, maka pada saat dewasa Ia merubah cita-citanya "nanti jika saya berumur 30 tahun saya ingin merubah daerahku", menginjak usianya yang ke 30th cita-cita ini pun masih belum menunjukan tanda-tanda akan tercapai, maka untuk yang kesekian kalinya ia kembali merubah cita-citanya "kelak di usiaku yang ke 40th saya ingin merubah desaku", dan seperti sebelumnya cita-cita inipun hanya tinggal cita-cita. Penyesuaian pun kembali dilakukan "kelak diusia ku yang ke 50th, aku akan merubah dusunku, cerita kegagalan inipun berulang, sehingga dengan pesimis ia kembali menyesuaikan cita-citanya "jika usiaku sampai 60th, aku akan merubah keluargaku" dan inipun belum dapat dicapainya, hingga pada suatu saat, sang malaikat menghampirinya, dan sembelum dia menghembuskan napasnya yang terakhir serta masih didampingi cita-citanya yang belum pernah diwujudkan, Dia berkata lirih "Jika aku masih diberi kesempatan untuk hidup, maka aku akan merubah diriku sendiri, namun malang perpanjangan waktu yang diajukan ditolak oleh sang malaikat maut.

Rekan-rekan yang berbahagia, bersyukur kita mengetahui bahwa perubahan besar pun harus dimulai dari diri sendiri. Merubah pola pikir, merubah pola berinteraksi, merubah pola belajar, merubah pola memahami, merubah pola dalam menyikapi sesuatu. Tentu cerita ini saya sampaikan kembali bukan didasari pemikiran bahwa rekan-rekan belum mengetahui prihal ini, namun sekedar merefresh apa yang telah kita ketahui bersama.

Sebagai team leader maupun team follower, bukanlah prihal menerima namun memberi, bukan sebanyak apa yang kita terima, tapi sebanyak apa yang kita berikan, bukan seberapa banyak kita dipahami, tapi seberapa banyak kita memahami. Tentunya penilaian ini ditujukan kepada diri kita masing-masing, karena jika penilaian ini kita tujukan untuk orang lain, maka yang terjadi adalah cerita terbalik yang berujung tidak baik seperti cerita diatas.

Pasang surut organisasi kerap kali terjadi karena berkembangnya ego pribadi, karena liarnya arogansi yang berpikir kita mampu mengembangkan lembaga ini sendiri, dengan kecerdasan kita sendiri, dengan nama besar kita sendiri, dengan pengalaman kita. Kita menganggap orang lain salah dimana mungkin saja karena kamus kita yang belum lengkap.

Ijinkan saya mengajak rekan-rekan semua untuk bersinergi, saling mengisi, saling membimbing. Memberikan delegasi bagi team yang telah mampu, membimbing dan mendampingi bagi team yang belum mampu pada bidang-bidang tertentu, bukan menyalahkan namun membenarkan, bukan memarahi namun memberitahu dan mengarahkan. Jika kita tidak bisa mengajak dengan cara kita, mari kita coba merubah pola pendekatan kita.

- Apa yang siap kita rubah demi mencapai tujuan kita?

- Apa yang siap kita berikan untuk mencapai tujuan kita?

- dari diri kita, Apa yang siap kita korbankan untuk meraih cita-cita kita?.


Sukses.... Sukses.... Sukses
Semoga keberlimpahan datang dari segala sumber
Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru

SELAMAT PAGI ........
Salam

Made Sumiarta

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Juni 10, 2010

Seni Kepemimpinan "Smart Leadership"

menurut Anderson (1988) leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance. “kepemimpinan berarti menggunakan kekuatan untuk mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sedemikian rupa sehingga mencapai kinerja yang tinggi”

Kepemimpinan Kaisar Tang Taizong

Suatu hari Kaisar Tang Taizong tiba di Istana Cuiwei. Beliau bertanya kepada pejabat yang menyambut,”Sejak jaman nenek moyang, meskipun banyak Kaisar dapat menaklukkan Tiongkok pusat, namun mereka gagal dalam menarik suku minoritas Rong ataupun Di untuk bergabung. Dibanding para pendahuluku, kemampuanku tidaklah seberapa, tapi saya mampu menyempurnakannya lebih baik dari mereka. Saya tidak ingin mengatakan jawabannya saat ini, namun saya ingin bertanya kepada anda sekalian untuk memberikan jawaban yang sebenarnya.”

Seluruh pejabat yang hadir menjawab,” Kebajikan Yang Mulia besar-nya bagaikan langit dan bumi, sangat sulit untuk melukiskan dengan jelas dalam beberapa kata.”

Lalu Kaisar berkata,”Bukan itu. Ada lima alasan mengapa saya dapat menyempurnakan apa yang telah saya kerjakan.

- Pertama, sejak dulu, banyak Kaisar selalu merasa iri terhadap talenta orang yang melebihinya; dilain pihak, saya sendiri menilai kemampuan orang lain sebagaimana menilai diri sendiri.

- Kedua, tidak ada orang yang sempurna, jadi saya tidak menghiraukan kekurangan orang namun menggunakan kelebihannya.

- Ketiga, ketika yang lainnya menemukan orang yang berbakat dan bijak, mereka ingin menguasainya dan mendepak orang yang kurang cakap, bahkan sampai berharap dapat mendorongnya kedalam jurang. Ketika saya bertemu seseorang yang berbakat, saya menghargainya dan kepada orang yang kurang cakap saya mengasihaninya. Dengan cara ini keduanya mendapat tempat yang semestinya.

- Keempat, sebagian besar Kaisar terdahulu tidak menyukai orang yang lurus, jujur dan vokal. Bahkan dengan diam-diam menindasnya atau terang-terangan menghukumnya. Namun dalam pemerintahan saya, pengadilan dipenuhi oleh pejabat yang lurus, dan tak ada seorangpun yang melanggarnya.

- Kelima, sejak dulu para Kaisar selalu menilai lebih tinggi wilayah Tiongkok pusat namun meremehkan suku minoritas Rong dan Di, dilain pihak saya memperlakukan mereka sejajar. Oleh karena itu mengapa mereka menghormati saya seperti orang tuanya sendiri. Inilah 5 alasan saya mengapa saya dapat menyempurnakan apa yang telah saya kerjakan saat ini.” (The Epoch Times/uti)*

Sumber : Zizhi Tongjian (Cermin Besar Panduan Memimpin), vo-lume 198, Dinasti Tang, catatan ke 14 (http://erabaru.net )

Rekan-rekan pemimpin, calon pemimpin, belajar jadi pemimpin, dan berkeinginan jadi pemimpin dimanapun Anda berada, dengan latar belakang apapun, Anda berhak dan bisa menjadi pemimpin, bahkan saat inipun kita semua adalah seorang pemimpin paling tidak pemimpin bagi diri sendiri, keluarga atau kelompok. Jiwa, sikap, prilaku dan pola pikir perlu dimiliki oleh setiap orang yang mengiginkan pencapaian tujuan.

Anda mungkin pernah melihat permainan catur, atau mungkin Anda bisa bermain catur, strategi permainan catur memang lebih sering digunakan dalam politik, mengerakan/mengorbankan biji catur untuk mencapai tujuan. Dengan itikat baik strategi permainan catur dapat diterapkan dalam kepemimpinan, bagaimana sebuah organisasi dapat meraih tujuan dengan smart, dibutuhkan kerja sama yang baik, pengikut yang baik demi tercapainya kemenangan bersama, rela menjadi Dahan, Batang, bahan Akar. Pion-pion didepan mengiring, membentuk barisan yang mengiring lawan-lawannya, mengkondisikan lawan-lawannya agar siap diserang oleh pasukan dibelakangnya (team eksekusi). Bila kita gambarkan dalam suatu organisasi, maka pion-poin tersebut adalah Satpam, Office Boy, Resepsionis, cleaning service, dll. Dan lawan-lawannya adalah customer (meskipun gambaran ini kurang begitu tepat, karena customer adalah partner, namun mempermudah memberi gambaran kita gunakan gambarkan seperti itu), maka pasukan yang didepan ini adalah bertugas mengkondisikan mental si customer agar siap diprospek dan di followup oleh team lapis berikutnya. Ketika customer datang, satpam menyambut dengan ramah (senyum, sapa, bertanya dan membantu), ketika bertemu dengan Office Boy, Office Boy pun ramah (Senyum, Sapa, membantu), berpapasan dengan cleaning service, cleaning service pun menghentikan pekerjaannya, berdiri, senyum dan sapa. Sampai diresepsionis, Resepsionis menghentikan pekerjaannya, Senyum, Berdiri, sapa, mempersilahkan dan melayani. Bisa Anda bayangkan jika anda masuk ke sebuah kantor yang kondisinya seperti ini, apa yang ada dibenak Anda? Wow… luar biasa pelayanan disini, timbul rasa nyaman, aman dan damai, sehingga timbul satu point yang bernama TRUSH (kepercayaan), jika kondisi ini sudah tercipta, maka Marketing tinggal menjelaskan produk dan closeing transaksi.

Tidak jarang terjadi pada perusahaan, antar bagian tidak mampu berkerja sama seperti itu, terkadang malah saling menjatuhkan, sikut-sikutan, semua ingin dipandang hebat, tanpa menyadari esensinya. Tanpa koordinasi yang baik, kerjasama yang manis, maka sikap seperti itu justru akan menghancurkan organisasi, siapa yang diuntungkan? Tidak ada, siapa yang dirugikan? Semuanya. “Setiap orang ingin dihargai, maka berikan perhatian Anda untuk menghargai mereka dilevel manapun mereka berada”

Sebagai seorang pemimpin tentunya kita tidak berhenti sampai pada level menyalahkan kondisi ini, tentunya kehebatan seorang pemimpin bukan menemukan teamnya melakukan kesalahan, namun menemukan teamnya melakukan hal yang benar, karena itulah fungsi seorang pemimpin, karena ada kondisi itulah, maka dibutuhkan seorang pemimpin, dan Anda layak bersyukur, karena Anda hadir untuk meramu berbagai jenis alat musik dengan nada yang berbeda sehingga menghasilkan karya musik atau karya seni yang spektakuler. “Anda tidak akan mampu mengangkat organisasi Anda dengan kehebatan, kecerdasan, popularitas Nama Anda sendiri, karena Anda sedang membangun organisasi yang rapuh, Anda sedang membangun integritas organisasi didalam integritas Anda pribadi. maka, Bangunlah integritas Organisasi”

Kita semua pastilah sering melihat group musik dan Paduan suara, adakalanya satu jenis alat musik yang mendominasi, adakalanya semua alat musik dimainkan berbarengan, sehingga suaranya indah untuk didengarkan. Coba Anda bayangkan semua pemain alat-alat musik itu tidak mengikuti aturan dan memainkan alat musiknya masing-masing semaunya, apa yang terjadi?. Fungsi sang derigen, memberi arahan, kapan nada rendah, kapan nada tinggi, kapan bermain lambat, dan kapan bermain cepat. Seorang derigen (Pemimpin) harus mampu melihat semua pemainnya, agar dapat memberi aba-aba ke semua pemain, dan seorang pemimpin harus bisa terlihat oleh semua pemain, agar aba-abanya dapat dilihat oleh semua pemain, “Seorang pemimpin ada untuk mereka”.

Dalam praktek kepemimpinan, Seorang pemimpin haruslah dapat menjaga komunikasi sampai ke level bawah, mampu meyakinkan bahwa semua team adalah penting, semua bidang adalah penting, semua bagian adalah penting, dan mereka mengetahui bahwa memang Anda sebagai pemimpin mampu menunjukan bahwa mereka semua penting dengan perhatian Anda. Untuk dapat berlaku dan bersikap seperti itu, maka seorang pemimpin harus memiliki tombol On/Off dan Volume atas egonya. Sebagai seorang pemimpin harus mampu membantu meningkatkan rasa percaya diri semua team dengan memberi kesempatan pada team untuk membuat keputusan, delegasi, dan menghargai apapun hasilnya, tentunya bila team belum mampu untuk membuat keputusan, maka pemimpin harus bersedia menjadi mentor (coaching). “Bila Anda sebagai seorang pemimpin menganggap mereka tidak penting, bagaimana dengan mereka”

Seorang pemimpin yang hebat bukan saja berhasil membuat dirinya hebat, namun yang terpenting membuat semua teamnya menjadi pribadi-pribadi yang hebat, menjadi anggota team yang hebat, karena “orang tidak perduli sehebat apa Anda, tapi sebesar apa kepedulian ada pada mereka dan apa manfaatnya untuk mereka atas kehebatan Anda”.

Selamat Menjadi Pemimpin Yang Hebat……..

Salam Sukses

Made Sumiarta

http://premaananda.co.cc

http://ogan.co.cc

Berikan yang terbaik, dapatkan yang terbaik

Rekan-rekan yang LUAR BIASA……

Apakah Anda sedang sibuk saat ini, pekerjaan menumpuk, banyak beban menghimpit, berkejar-kejaran dengan waktu dan target?, Ditengah kesibukan itu, bagaimana sikap kita sebaiknya? Mengeluh? Atau bersyukur?
Menurut saya bila kita menginginkan yang terbaik, maka kita seharusnya bersyukur…. Kenapa? Bersyukur karena kita diberi kesempatan untuk memiliki semua tools untuk menjadi lebih kuat, lebih trampil, lebih cekatan, lebih mahir mengelola waktu, sehingga otot-otot kita terlatih dengan semua beban tersebut, syaraf-syaraf otak kita selalu berkativitas sehingga memperkecil potensi stroke dan berbagai penyakit fisik dan psikilogis. Bersyukur karena kita berada pada lingkungan yang sangat dinamis, bersyukur karena kita diberi kesempatan lebih awal untuk mengetahui banyak hal dan menguasai banyak hal, mungkin saja diluaran sana dibutuhkan banyak uban dikepala, butuh berkorban rambut untuk sampai pada kesempatan yang kita miliki sekarang…… Rasakanlah betapa kita mesti bersyukur atas karunia besar ini.

Rekan-rekan yang pandai bersyukur…… Saya paling suka nonton film laga (jetli, jekichen, dan film-film laga cina lainnya), mungkin ada rekan-rekan yang memiliki selera yang sama. Biasanya diawal Aktor menjadi looser dengan berbagai penderitaan, penghinaan, cemoohan, dan setelah sang Aktor menemukan impiannya, menyatakan komitmennya, selanjutnya berlatih keras, hingga pada akhirnya jadi pemenang. Meskipun ini hanyalah sebuah sandiwara yang telah disusun sekenarionya oleh sang sutradara, namun telah banyak dibuktikan kebenaran oleh kebanyakan orang, perjuangan dan komitmen pada proses dan hasil akan menghasilkan buah yang manis, bahkan bukan sekedar buah namun include dengan pohon yang indah yang terus menghasilkan buah-buah yang manis sepanjang masa selagi kita mau memupuk dan merawatnya, Pohon ini adalah Jiwa dan raga kita, dengan cabang-cabang yang indah (cabang cinta kasih, cabang syukur, cabang kebahagiaan, cabang keberlimpahan), iklaskah kita menjadi pohon seperti ini?

Rekan-rekan yang telah dipenuhi aura kebahagiaan dan keberlimpahan ……….. Ijinkan saya bercerita prihal perjalanan hidup saya yang biasa-biasa saja bila dibandingkan rekan-rekan semua. Saya dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga petani yang sangat rendah hati disebuah pelosok desa dengan kehidupan yang seadanya layaknya seorang petani. Bangun pagi masak, sekolah berjarak 7km, datang sekolah pergi ngarit, ngurus ternah, menimba air, membersihkan halaman, dan masih segudang kegiatan fisik yang melelahkan, karena aktifitas itu berlulang dan berulang selama kurang lebih 10th, hingga timbul hayalan-hayalan yang semakin kuat hingga menjadi impian yang sangat jelas dalam pandangan dan pikiran saya, impian punya istri cantik, punya rumah sendiri, punya penghasilan diatas rata-rata, punya mobil, menyekolahkan adik-adik, dan sejuta impian lainnya, walaupun saya bukanlah pribadi yang cerdas namun tetap saya beranikan diri untuk mempertahankan impin-impian itu, dan saya semakin mantap ketika saya temukan kata-kata bijak yang pas untuk kondisi saya “Keuletan dapat mengalahkan kecerdasan” hal ini yang saya rasakan menuntun langkah-langkah saya, bertemu seorang sahabat pembelajar, ke Jogja bersama dan mulai merajut impian bersama. Tahun 1997 satu demi satu impian itu terwujud, menjadi pengusaha loundry, Pengusaha rental, bimbingan jarak jauh, jual-beli komputer yang berkembang pesat dengan cabang-cabangnya, punya motor sendiri, punya penghasilan yang cukup, punya istri cantik, bisa menyekolahkan adik-adik, bisa membantu keuangan orang tua, punya mobil, punya rumah, bisa berkumpul dan bersahabat dengan orang-orang sukses. Tentu cerita terakhir terlihat sebagai cerita yang indah dan manis, yang sebenarnya dalam perjalanannya ada bumbu-bumbu duka, kerja keras, pengorbanan, mungkin juga air mata doa. Bersyukur pada usia yang terhitung muda saya mengenal hukum sebab akibat, yang membuat saya mampu bertahan ditengah terpaan badai kehidupan yang terkadang dapat meluluhlantakan apapun, badai persahabatan, badai dunia bisnis, badai rumah tangga. Dengan sikap berani mengambil semua itu sebagai tanggungjawab kita, maka yakinlah semuanya akan berbuah manis pada waktunya, berani mengakui sebuah kesalahan sebagai kesalahan kita, maka kitalah yang akan memetik keindahaan hasilnya. Jangan pernah mengambil hak orang lain walaupun kita mampu, dan berikan hak orang lain meskipun mereka tidak meminta.

Sahabat Pembelajar…… Ketika kita ikut memikirkan apa yang kita dapat dari apa yang kita lakukan, maka kehidupan ini mulai tampak rumit, ruwet dan sepertinya tidak bersahabat. Menurut saya lakukan saja apa yang menjadi kewajiban kita, lakukan saja apa yang seharusnya bisa kita lakukan dengan segenap potensi yang kita miliki tanpa pamrih dan keluhan, maka yakinlah Tuhan yang maha bijaksana akan memberikan apa yang menjadi bagian kita beserta bunga-bunganya, beserta bonus-bonusnya dengan sangat sempurna.
Saya mohon ijin untuk kembali bercerita perjalanan hidup saya atas prinsif-prinsif yang saya anut…. Pada tahun 2004 bisnis yang saya bangun bersama sahabat terbaik saya harus menjalani perawatan di ICU, ini adalah kali pertamanya bisnis kami mengalami guncangan yang maha dasyat sehingga terpaksa dilakukan operasi amputasi, dengan kesepakatan yang manis, pada beberapa bidang bisnis kami, kami sepakat untuk berteduh pada payung yang berbeda, saya berteduh pada payung yang lebih kecil meskipun berada pada cuaca yang sama. Tingginya gunungan hutang yang harus saya ratakan membuat tantangan yang besar pada prinsif-prinsif yang saya anut, bersyukur saya berhasil tampil sebagai pemenang, saya gunakan seluruh pusaka yang saya miliki termasuk mengiklaskan Rumah yang menjadi tempat berteduh bagi saya, istri dan anak-anak. Dengan himpitan beban yang demikian besar kami tetap mampu mempertahankan prinsif-prinsif kami, semenjak kami berhasil melewati masa kritis itu, kami merasa buah-buah keberuntungan itu selalu tersedia untuk kami sekeluarga. percaya bahwa ada rejeki yang dititipkan Tuhan pada kita untuk orang lain, maka berikan hak mereka, jangan pernah bersikap takabur atau sombong bahwa apa yang kita dapatkan karena keberuntungan kita, karena kerja keras kita saja, sehingga menampik peran dan buah baik orang lain. Mungkin saja bibit orang lain yang dititipkan Tuhan pada lahan kita, karena orang lain tersebut belum memiliki lahan dan sekarang berbuah, sebagai pemilik lahan tentu kita berhak atas share hasilnya, namun tentunya tidak seluruhnya. Dengan pola pikir ini, maka kami merasa mendapat prioritas untuk diselamatkan lebih cepat, meskipun saat ini belum sehebat rekan-rekan semua, Rumah kami telah dikembalikanNYA, mobil kami telah diganti, dan rumahtangga kami dilengkapi dengan bunga-bunga keindahan yang menebarkan aroma wangi (setidaknya ini menurut kami), saat kami berniat menyumbang pembangunan tempat ibadah dengan segera kami diberikan tambahan sebuah sepeda motor gratis melalui undian cabutan atas pembelian mobil, ketika kami memikirkan agar karyawan kami mendapat penghasilan yang diatas rata-rata, maka segera kami diberikan profit diatas target ditengah pasar yang sedang lesu. Pertanyaannya sekarang apakah kita memiliki jiwa keberlimpahan terlebih dahulu baru akan mendapatkan keberlimpahaan? Atau kita mendapatkan keberlimpahan terlebih dahulu baru kita akan memiliki jiwa keberlimpahaan? Saya tentu tidak berhak memaksakan salah satunya untuk Anda, Pilihan terbaik ada ditangan Anda…….

Salam Jiwa Keberlimpahan
Made Sumiarta
http://premaananda.co.cc

Januari 21, 2010

Pasrah atau Manja

Terkadang kita salah membedakan antara pasrah dan percaya pada kuasa Tuhan dengan manja, malas dan tidak mau belajar. Untuk lebih mudah memahami mari kita buat satu ilustrasi yang sederhana, kita ibaratkan Dunia ini adalah meja makan yang telah tersedia berbagai hidangan lengkap dengan catatan bahan-bahannya beserta kandungannya, dimeja makan juga sudah dilengkapi dengan manual yang didalamnya berisi petunjuk, mana saja makanan dan minuman yang berbahaya untuk dimakan, mana makanan dan minuman yang baik untuk dimakan, mana makanan yang yang menyehatkan, mana makanan yang membuat kita bisa sakit, bagaimana cara makannya, alat apa yang digunakan untuk memindahkan makanan tersebut ke mangkok atau piring, alat apa saja yang digunakan untuk menyantapnya, bagaimana cara makannya, bumbunya apa saja, bagaimana etika makan bersama, dan lain sebagainya, begitu lengkap sehingga tidak ada kesalahan jika kita membaca terlebih dahulu manual tersebut, yang terjadi paling kekakuan/kikuk karena belum terlatih. Ketika kita telah duduk dikursi meja makan, Sang Pemilik Hidangan telah mempersilahkan untuk menikmati dengan terlebih dahulu Sang Pemilik hidangan mengharuskan kita untuk mempelajari manual dan catatan-catatan yang ada di meja makan tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang akan merugikan kita sebagai penikmat.

Jika kita kita sederhanakan kehidupan kita dan dunia ini serta Tuhan, maka Meja makan adalah Dunia, penikmat adalah Kita dan pemilik hidangan adalah Tuhan. Tuhan telah menyiapak Meja makannya (dunia ini), menyediakan Hidangan yang sangat lengkap (alam beserta isinya), menyediakan manual (Agama, kita suci, dan tuntunan kehidupan lainnya).

Namun sering sekali kita sebagai manusia (penikmat) tidak mengindahkan apa yang diwajibkan oleh pemilik Hidangan (Tuhan) sebelum kita menikmati hidangan, kita langsung main sikat, makanan yang mengandung racun, makanan bervitamin sikat semua, bahkan yang seharusnya kita menggunakan alat tertentu pun kita tidak indahkan, yang seharusnya menggunakan alas agar tidak merusak meja tidak dilakukan sehingga meja menjadi rusak dan belepotan, lalu siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut?

Disisi lain ada yang begitu pemalu, hanya duduk pasif, tidak membaca panduan (belajar), tidak juga mengambil hidangan (tindakan), hanya menunggu sementara yang lain telah mulai membaca panduan (belajar), mulai menikmati hidangan (action), walau beberapa dari mereka melakukan kesalahan dan sang pasif ini mentertawakannya, namun dengan kegigihannya mereka akhirnya bisa menikmati berbagai hidangan sementara sang pasif ini hanya terus berdiam diri, mungkin dalam hati dia berharap sang pemilik hidangan (Tuhan) mengambilkannya dan menyuapinya, ya ampun..... Hidangan yang sudah tersedia, tinggal menikmati masih berharap disuapi?

Dalam kehidupan kita sering sekali melihat ada orang-orang seperti ini, bahkan mungkin saja kita kadang kala termasuk didalamnya. Dunia ini sudah diciptakan dengan begitu lengkapnya, semua kebutuhan untuk kita hidup telah disediakannya, kita tinggal belajar bagaimana cara menikmatinya, bagaimana mengali, dan mengambil tindakan, mengerakan tangan, kaki, badan dan pikiran kita, Apakah kita berharap Tuhan juga melakukan semuanya? Apakah kita berharap hal tersebut atas nama "Pasrah, Nrimo, Iklas,dsb", Apakah pengertian Pasrah, Nrimo, Iklas itu hanya berharap tanpa berbuat? Atau bahkan hidup tanpa harapan sama sekali dan hanya menunggu apa yang terjadi?

Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri, Kredibilitas kita adalah hasil dari penilian terhadap diri kita sendiri, bukan karena orang lain, bukan karena suami, istri, anak, orang tua, teman, tetangga, dll. Pernah dengar penilaian orang seperti ini :
"Istrinya baik sekali, tapi sayang suaminya berangasan". "Suaminya Pintar cari uang, tapi sayang istrinya boros", "anaknya rajin sholat, orang tuanya malah suka mabuk", "orang tuanya alim sekali tapi anaknya ugal-ugalan", " dia sih baik tapi temannya itu lho nyebelin", "kasian bapak yang baik itu, tinggal bersama tetangganya yang cerewet-cerewet". Saya yakin sekali kita pernah mendengar pernyataan-pernyataan seperti itu. Itu menunjukan bahwa betapapun kita punya orang tua yang baik, punya istri yang pintar, punya saudara yang pengertian, namun penilaian terhadap diri kita tetap karena perbuatan kita, tetap menjadi tanggung jawab kita sendiri, jadi jangan tunggu orang berbuat baik dulu baru kita berbuat baik,dst. Dimata Tuhan pun kita dinilai karena diri kita, amal baik atau dosa kita dihitung dari perbuatan kita bukan karena perbuatan orang lain, karena Tuhan tidak pernah salah posting (istilah akuntansi).

Maka, mari kita lakukan yang terbaik karena kita dan untuk diri kita sendiri, jangan pernah melakukan sesuatu karena orang lain karena akan timbul PAMRIH (tidak iklas), karena apapun yang kita lakukan semua dalam rangka memperbanyak rekening debet kita (rekening positif) baik untuk kepentingan horizontal maupun vertikal.

Semoga dapat menginsfirasi
Salam,
Made Sumiarta